Contoh riwayat hidup bahasa indonesia

NAMA: SAEFUL AKBAR

JURUSAN TARBIYAH PAI

Pada tanggal 1 juni tahun 1993 tepatnya didaerah indramayu seorang putra pertama dari pasangan ARIFIN dan NUNUNG NURHAYANI telah lahir di dunia yang fana ini. Sebuah keluarga baru telah tercipta dengan lahirnya putra belahan jiwa dan mereka menamainya dengan nama Saeful Akbar. Karenapada tanggal itu pula bertepartan dengan Idhul adha. Nama Akbar bertujuan unntuk tafaulan kepada nama Allah swt.

Sebagaimana bayi pada umumnya kadang dia terbangun di malam hari sehingga membangunkan kedua orang tuanya yang sedang tidur nyenyak. Kemudian sang ibu memberikan asi kepadanya, memang benar kata pepatah “kasih Ibu kepada anaknya sepanjang masa dan kasih anak kepada ibunya sepanjang galang”. Hampir setiap malam ibunya terbangun dan dengan ikhlas menggatikan popok bayi, mencebokinya, memberikan asi kepadanya kemudian menidurkannya kembali.

Ketika dia berumur lima tahun kedua orang tuanya sangat peduli terhadap pendidikan buah hatinya kemudian mereka memasukan saeful kecil ke sekolah TK SRI LESTARI yang ada di desanya. Saeful kecil belajar dan bermain layaknya teman-teman sebayanya kadang dia tertawa, menangis karena jatuh dan yang lainnya. Ibunya rutin menjemputnya setelah jam 10 pagi dari TK SRI LESTARI. Sebagaimana layanya ibu pada umumnya.

Setahun kemudian, ketika dia berumur enam tahun Saeful kecil dimasukan oleh orang tuanya ke SDN SINGA KERTA 01 yang ada di desanya. Setiap pagi Saeful di didik oleh ibunya menjadi anak yang rajin, jam lima pagi sudah harus bangun dari tempat tidur kemudian ibu memandikannya dan memakaikan pakaian sekolahnya. Kemudian dia di ajak ke pasar karena orang tuanya berjualan disana sementara saeful kecil pergi ketukang nasi untuk sarapan.

Ketika waltu sudah hampir setengah tujuh Saeful pergi kesekolah dengan dibekali uang 500 rupiah. Walaupun orang tuanya mampu memberinya lebih tapi tidak mau mengajarkan kepada anaknya pemborosan. Ketika dia pulang dari sekolah hampir setiap hari orang tuanya memarahinya karena dia sering kali langsung pergi bermain tanpa mengganti seragam sekolahnya. Ketika sore Saeful pun sering dimarahi oleh orang tuanya sebagai bentuk kasih sayang karena dia sibuk bermain sehingga lupa waktu unntuk mandi.

Setelah magrib orang tuanya memberikan privat kepadanya supaya dia cepat membaca dan menghitung tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Prestasinya pun tergolong biasa-biasa saja dalam pendidikannya baru setelah dia masuk kelas 04 terjadi perubahan drastis dalam prestasinya, dia memasuki peringkat lima besar dan terus bertahan sampai dia lulus SD. Ini semua tidak lepas dari keikhlasan dan ketulusan orang tuanya kepada anaknya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila dalam paragraf deskripsi  diatas masih banyak kekurangan mohon bimbingan bapak Muardi sebagai dosen Bahasa Indonesia.